Sinergisitas Pejabat Publik Keluarga dengan KPK di Kota Blitar: Membangun Integritas dari Lingkaran Terdekat
Sinergisitas Pejabat Publik Keluarga dengan KPK di Kota Blitar: Membangun Integritas dari Lingkaran Terdekat
Blitar,gbnnews.net – Dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas, Kota Blitar menjadi salah satu sorotan nasional dengan pendekatan sinergis antara pejabat publik dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Uniknya, sinergi ini tidak hanya terbangun secara kelembagaan, namun juga secara personal, terutama dalam lingkaran keluarga pejabat publik.
Langkah ini mencerminkan paradigma baru dalam pemberantasan korupsi, di mana etika dan integritas tidak hanya dijaga dalam ruang publik, tetapi juga ditanamkan dalam ruang privat: keluarga. Beberapa pejabat publik di Kota Blitar diketahui secara aktif melibatkan keluarganya dalam diskusi-diskusi integritas, pendidikan antikorupsi, hingga menjadi duta nilai-nilai antisuap di lingkungan sekitar.
KPK sendiri, melalui program Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas), telah menggandeng para pejabat OPD ,Camat bersama pasangannya untuk mengikuti pelatihan dan pembekalan nilai-nilai dasar antikorupsi di Balai Kota Kusuma Wicitro pada Rabu ,16 April 2025.
“Kami percaya bahwa keluarga adalah benteng pertama dalam menjaga integritas. Ketika nilai-nilai itu tumbuh dalam rumah, maka akan terbawa hingga ke ruang publik,” ujar Walikota Blitar Syauqul Muhibbin , SH.I , konfersi pers setelah mengikuti program tersebut.
Sinergisitas ini juga mendapat dukungan dari Pemkot Blitar. Dalam berbagai forum, Wali Kota Blitar menegaskan komitmennya untuk menjadikan integritas sebagai fondasi utama pembangunan daerah. Pemerintah kota bahkan berencana untuk membentuk forum keluarga antikorupsi sebagai bagian dari gerakan nasional revolusi mental.
KPK memandang pendekatan ini sebagai strategi jangka panjang dalam memutus mata rantai korupsi sistemik. Dengan melibatkan keluarga, nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab ditransmisikan lintas generasi, menciptakan budaya baru yang lebih tahan terhadap godaan kekuasaan.
Langkah Kota Blitar ini patut menjadi contoh bagi daerah lain. Di tengah tantangan kompleksitas birokrasi dan politik lokal, sinergi antikorupsi yang dimulai dari keluarga pejabat publik menawarkan harapan akan lahirnya kepemimpinan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bersih secara moral.(tri)