Skandal Diduga Ada Pungli di SMAN 1 Sumber Pucung Terulang
Skandal Diduga Ada Pungli di SMAN 1 Sumber Pucung Terulang
GBNNEWS.net- BLITAR RAYA .Skandal ini bermula ketika beberapa orang tua mengeluhkan bahwa mereka dipaksa memilih membayar uang SPP yang tertera di fom yang disediakan komite ,tindakan diduga pungli semacam ini terulang lagi di sekolah di Indonesia dan sangat memprihatinkan , kasus diduga pungli terbaru di SMAN 1 Sumber Pucung yg Dikepalai sekolah inisial SG kejadian ini terulang, dan apa yang harus dilakukan agar tindakan pungli di sekolah dapat diatasi.
Dengan adanya PPDB 2024 Kasus diduga pungli menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat luas, karena tindakan pungli tidak hanya merugikan siswa secara ekonomi tetapi juga merusak moral dan karakter siswa. Tindakan illegal seperti ini tidak dapat dibenarkan dan harus dihukum.
Dan Kasus diduga pungli ini Komite diketuai inisial MD seolah olah punya hak dan wewenang dalam menetukan SPP tariakan kegiatan OSIS, Uang Gedung / Infag Dan diduga dalam keanggotan komite ada APH ,TNI aktif…?
Kemungkinan penyebab terulangnya tindakan pungli di sekolah. Salah satunya adalah karena kurangnya pengawasan dan sanksi yang tegas dari pihak CABDIN Selain itu, adanya peran komite yang tidak sesuai fungsinya. Hal ini mengakibatkan membuka peluang bagi para Guru dan Komite bekerja sama ,bukan lagi sebagai kontrol di sekolah.
Diduga adanya pungli yang melibatkan guru dan komite di sekolah, kita perlu melakukan beberapa hal. Pertama, perlu ada pengawasan yang ketat di sekolah dalam mengontrol kegiatan PPDB , SPP ,tarikan ekstra di dalam sekolah.
Kedua Pengawasan CABDIN Malang yang menjadi naungan ,
Ketiga kurangnya sosialisasi Anggaran BOS ke orang tua murid .
Tindakan diduga pungli di sekolah merupakan tindakan ilegal yang harus dihukum.
Kasus terbaru di SMAN 1 Sumber Pucung menjadi bukti bahwa tindakan pungli masih saja terjadi di kalangan sekolah. Oleh karena itu, perlunya pengawasan yang ketat dan tegas dari pihak terkai terhadap aktivitas di dalam sekolah sangat penting untuk mencegah tindakan ini terulang. Para pengajar dan orang tua juga perlu memperhatikan proses belajar anak daripada hanya menuntut anak untuk meraih nilai yang tinggi.
(tri)